TAHUKAH ANDA INVESTMENT DECISION MAKING



Methode analisa suatu proyek berkembang terus seiring dengan kebutuhan, pengalaman dan data-data yang baru. Oke, mari kita coba main pura-pura, berpikir sebagai CEO sebuah perusahaan.


Dalam suatu proyek ada tiga faktor yang harus diperhatikan untuk menentukan kelayakannya :1. Resiko proyek, yang harus di identifikasi dengan Analisa Resiko2. Keterkaitan proyek dengan kelangsungan perusahaan.3. Kondisi finansial perusahaan.Proyek yang bersifat kapital, kita sebut saja investasi kapital/tangibel (pembangunan gedung, hotel atau infrastruktur lain yang bisa terdepresiasi atau nilainya berkurang seiring bertambahnya waktu) harus memperhatikan nilai pengembalian yang akan didapat oleh proyek tersebut.* Pertanyaan mendasar adalah, bagaimana kita melakukan analisa investasi capital yang ada dimana pengeluaran akan    dibayar oleh pendapatan pada tahun-tahun mendatang?** Bagaimana tingkat pengembalian yang diharapkan? Apakah menarik dan sesuai harapan kita?*** Bagiamana tingkat resikonya ? apakah sesuai dengan pendapatan yang nantinya di dapat?Jawaban dari tiga pertanyaan diatas tidak bisa kita justifikasi sebagai kebenaran mutlak, karena semuanya bergantung dengan keinginan atau kebutuhan kita sendiri.Dalam menentukan kelayakan proyek ada 8 methode yang bisa digunakan. Tidak ada suatu methoda yang yang ideal untuk semua kasus. Jadi jalan yang paling baik yaitu dengan menggabungkan beberapa metoda. Pada akhirnya keputusan harus didasarkan pada kebutuhan kita.3 prinsip yang harus dipegang dalam pengambilan keputusan dalam mempergunakan metode:1. Tidak satupun dari metode yang ada akan memberikan semua jawaban masalah.2. Setiap metode punya kelemahan dan kekuatan3. Jangan mengharapkan semua metoda memberikan jawaban yang sama.3 Prinsip diatas nanti akan terbukti dengan sendirinya ketika kita membahas metode-metode yang ada.Sebagai pemanasan (tanpa menggunakan analisa projek terlebih dahulu) mari kita lihat cashflow dari 3 perusahaan dibawah :Project 1Tahun        A                B               C1      -10.000     -10.000    -10.0002       2000             0               50003       3000             0               40004       4000             0               30005       5000         14.000         2000Total    4000       4000       4000Ketiga proyek diatas menghasilkan perolehan yang sama pada akhir tahun ke 5, yaitu 4000. Pertanyaannya adalah proyek manakah yang akan kita pilih ??Secara logika saja tentu kita akan memilih Proyek C, karena kalau kita lihat secara kasat mata, Proyek C mempunyai cashflow yang besar diawalnya sehingga POT (Pay Out Time…wuih keren banget) yakni jangka waktu pengembalian menjadi lebih cepat. Otomatis resiko investasi akan hilang to.. klo sudah mencapai POT. Dari sisi lain, pada Proyek C kita bisa menggunakan dana awal yang masuk untuk re-investmen.

 Konsep Nilai UangOrang berinvestasi mempunyai harapan akan menerima jumlah uang yang lebih banyak di masa datang. Investasi mempunyai resiko, artinya jumlah uang yang ada saat ini sudah pasti sedangkan jumlah yang akan diterima di masa datang belum pasti, bisa kurang atau lebih.Nilai jumlah uang tergantung oleh suku bunga bank dan depresiasi uang sebagai akibat inflasi. Depresiasi/ amortisasi nilai uang ini intinya bahwa nilai uang yang kita punya saat ini nilainya tidak sama dengan saat datang. Biasanya nilainya semakin turun karena inflasi, sehingga purchasing power/daya beli uang berkurang. Dulu dengan 25 perak kita bisa beli permen, sedangkan sekarang harganya 100 perak. Tentu saja diluar inflasi masih banyak faktor lain, misalnya perubahan kebijakan pemerintah (contoh subsidi BBM yang dikurangi) dan faktor pasar (supply-demand).

Untuk tahu nilai uang dimasa datang kita bisa menggunakan formula atau tabel bunga untuk memudahkan perhitungan (suku bunga). Didalam tabel tersebut terdapat besaran-besaran : F = Future = Masa Depan, P = Present = Sekarang, A= Annual = Tahunan dan G = Gradient.
Cara kerjanya bila kita mengetahui suatu besaran (misal : F) lalu ingin mengetahui besaran lainnya (misal : P) maka tinggal dikalikan dengan tabel yang cocok (disini:P/F).
Tips menggunkan formula :
  1. Untuk memudahkan, cara mengingat seperti logika perkalian sederhana. P = F x (P/F)
  2. Hukum berkebalikan, misalnya . Faktor bunga (F/P) dan (P/F) saling berkebalikan (F/P, i %, n) = 1/(P/F, i %, n) berlaku juga untuk yang lain (F/A), (P/A) dll..


Biasanya suku bunga/discount rate dinyatakan dalam penyataan bunga nominal tiap tahun. Jika investasi dibungakan tiap tahun (annual compunding) bunga nominal dan bunga efektif (j dan i) akan sama besar. Lain halnya Jika investasi dibungakan pada selang waktu yang kurang dari setahun, seperti kwartal, maka bunga efektip akan sedikit lebih besar daripada bunga nominal. Hubungan berikut dapat dipakai untuk menghitung bunga efektif jika bunga nominal dan frekwensi penggandaan diketahui.

i = (1+j/m)^m - 1  (..duh giman sih cara masukin formula di blog ini..)
misal : jika suku bunga efektif (j) = 8 % per tahun, berapa suku bunga nominalnya ?
m= 1 (setahun) maka (1+0,08/1)^1 = 1,08
m= 2 (tengah tahun) maka (1+0,08/2)^2 = 1,0816
m = 4 (kwartal) maka (1+0,08/4)^4 = 1,08234
dst…………………………


oke, misalnya kita punya duit 10 juta sekarang. kita mau simpan di bank yg mempunyai bunga 10 % pertahun. berapa sih yang kita dapatkan setelah 5 tahun kedepan? Kita bisa gunakan formula F=P(1+i)^n

F= 10 juta (1+0,1)^5 = 14 juta (wow seandainya suku bunga kayak gini, kita bisa kaya cepat Description: :) )
contoh2 lain yang lebih rumit, bisalah kita dapat di buku-buku ekonomi. Tapi disini kita nggak akan lebih jauh kesitu.
Gimana ya dalam aplikasi kita sehari-hari? misal pinjam kredit kpr dari bank atau ikut danareksa, menabung, deposito dll karena saya bukan orang perbankan, jadi tidak tahu cara perhitungan (akumulasi jumlah dana) apakah di akumulasi saat 31 Desember (akhir tahun) atau pada bulan-bulan lain. Namun secara prinsip cara perhitungan sama dengan formula-formula yang ada.


Pertanyaannya dalam dunia migas, berapa sih kita suku bunga nya?? tentu saja hal itu terserah anda sendiri.. wong anda CEO nya tho. Suku bunga dan faktor inflasi akan mempengaruhi perhitungan kelaikan proyek.

Nanti lah di motode analisa proyek akan kelihatan pengaruhnya. Tapi biasanya suku bunga yang dianut disesuaikan dengan suku bunga BI yang ada atau dilebihin dikit.



di excel ada fungsi rate, kira-kira rumusnya : RATE(nper,pmt,pv,fv,type,guess)

nilai yg utama diisi yaitu Nper = periode pembayaran n kali, pmt = besarnya pembayaran dan pv = present value/jumlah pinjaman…untuk jelasanya bisa cek langsung ke assistance excel.


Mari kita bikin sederhana Konsep NPV, anda bisa baca konsep NPV berkaitan dengan earning power, discount rate dan MARR serta rumus-rumusnya. Tapi disini mari kita sederhanakan saja.. karena barangnya itu juga toh. Konsep NPV adalah, nilai sekarang dari sejumlah uang di waktu yang akan datang (tentu saja dari terjemahan Net Present Value sudah kelihatan Description: :-) ). Jadi semua biaya proyek dan pendapatan ada di masa depan ditarik ke waktu sekarang (ini gunanya memahami Konsep Nilai Uang). NPV positif menunjukkan proyek laik. Semakin besar discount rate yang dipakai, makin kecil NPV yang diperoleh . Plotting antara NPV terhadap discount rate memberikan hubungan seperti Gambar di bawah :



Rumusnya mirip dengan konsep future yang ditarik ke sekarang atau P/F

P = F/(1+i)^n (lihat ilustrasi si Bob) atau dengan aliran uang
Xt = cash flow tahun ke t
i = suku bunga/discount rate
t = waktu/tahun ke t
NPV sangat berguna saat aliran cashflow nya seragam namun tidak bisa digunakan jika alirannya tidak seragam. Kelemahan yang lain adalah kita tidak tahu kapan modalnyabalik.

Net Present Value (NPV)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPS TES WARTEG

Cara membuat Password Transtel ext

DUDE SERVER TOOL UNTUK MONITORING JARINGAN HOTSPOT